Analisis Komposisi Hasil Tangkapan Ikan dengan Gill Net atau Jaring Ingsang Hanyut Pelabuhan Perikanan Muara Angke

Taufik Muhammad; Achmad Kusyairi; Alif Astagia

doi:10.62951/mikroba.v2i1.292

Authors

Taufik Muhammad Universitas Dr. Soetomo Surabaya
Achmad Kusyairi Universitas Dr. Soetomo Surabaya
Alif Astagia Universitas Dr. Soetomo Surabaya

DOI:

https://doi.org/10.62951/mikroba.v2i1.292

Keywords:

Catch Results, Composition, Gill Net, Muara Angke

Abstract

This research aims to determine and inform the composition of the results catch (type and quantity) from gillnet fishing gear found in Muara Angke Fishing Harbor. The research was carried out for 3 (two) months starting from October to December at the Muara Angke Fishing Harbor. Data collection was carried out using survey methods and interviews and literature studies. Sampling was carried out using a purposive method sampling based on the function and benefits of the gillnet fishing unit. The number of respondents used in this research was 25 Gill Net vessels in the period October to December 2024 at the Muara Angke Fishing Port. Analysis of the type and number of catches was carried out descriptively. Research result shows that the composition of fish caught using Gill Nets in Muara Angke Fishing Harbor has 19 species of fish caught, with the most commonly caught fish being Gray Tuna with 329,710 kg and the least being Hammerhead Shark with 6 kg.

References

Ahmad, M., & Nofrizal. (2015). Economic efficiency and productivity of the fishing boat for giant threadfish (Eleutheronema tetradactylum). Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis, 7(1).

Ayodhyoa. (1981). Metode penangkapan ikan. Yayasan Dewi Sri.

Fauziyah, F., Agustriani, F., & Afridanelly, T. (2011). Model produktivitas hasil tangkapan bottom gillnet di Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Sungailiat, Provinsi Bangka Belitung. Jurnal Penelitian Sains, 14(3).

Imanda, S. N., Setiyanto, I., & Hapsari, T. D. (2016). Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi hasil tangkapan kapal mini purse seine di Pelabuhan Perikanan Nusantara Pekalongan. Journal of Fisheries Resources Utilization Management and Technology, 5(1), 145-153.

Kasim, K., & Triharyuni, S. (2016). Status pemanfaatan dan musim penangkapan ikan tenggiri (Scomberomorus spp.) di Laut Jawa. Jurnal Penelitian Perikanan Indonesia, 20(4), 235-242.

Martasuganda, S. (2002). Jaring insang (Gillnet). Serial Teknologi Penangkapan Ikan Berwawasan Lingkungan. Jurnal Perikanan dan Kelautan FPIK IPB.

Priyambodo, B., & Supriyono, B. (2014). Faktor lingkungan dan produktivitas usaha perikanan tangkap di Pantai Utara Jawa. Jurnal Kelautan Tropis, 18(2), 123-130.

Putra, R. A., & Dewi, S. K. (2021). Evaluasi efektivitas alat tangkap jaring insang terhadap hasil tangkapan ikan pelagis di Perairan Sumatera Barat. Jurnal Teknologi Perikanan, 25(1), 56-70.

Rahman, M. A., & Syahril, H. (2017). Dinamika populasi dan pengelolaan perikanan tenggiri (Scomberomorus commerson) di Selat Makassar. Jurnal Ilmu Perikanan, 9(1), 75-89.

Rian, H., & Lestari, M. (2018). Produktivitas perikanan tangkap dan faktor yang mempengaruhi di Pelabuhan Perikanan Samudera Belawan. Jurnal Riset Perikanan Indonesia, 11(2), 101-115.

Setiawan, D., & Sugiarto, B. (2020). Strategi pengelolaan sumber daya ikan tenggiri (Scomberomorus guttatus) di Laut Natuna. Jurnal Manajemen Perikanan, 5(1), 88-102.

Siregar, N., & Hartono, M. (2019). Pengaruh kondisi oseanografi terhadap hasil tangkapan ikan tenggiri (Scomberomorus commerson) di Perairan Selatan Jawa. Jurnal Kelautan dan Perikanan, 15(3), 144-159.

Sofyan, T., & Prasetyo, D. (2021). Efektivitas penggunaan alat tangkap purse seine di Laut Jawa terhadap kelestarian stok ikan pelagis. Jurnal Sumber Daya Perikanan Indonesia, 27(1), 77-92.

Sudirman, R., & Yusuf, H. (2016). Dampak perubahan iklim terhadap hasil tangkapan nelayan di Pantai Timur Sumatera. Jurnal Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan, 21(1), 34-49.

Yulianto, A., & Wibowo, H. (2015). Optimalisasi pengelolaan alat tangkap gillnet di perairan Jawa Tengah. Jurnal Perikanan Tangkap dan Pengelolaan Sumber Daya Laut, 9(2), 112-127.