Tingkat Kepatuhan Kapal Perikanan terhadap Eksploitasi Kawasan Konservasi Kepulauan Anambas

Authors

  • Dani Prana Dinata Universitas Dr. Soetomo Surabaya
  • Achmad Kusyairi Universitas Dr. Soetomo Surabaya
  • Alif Astagia Universitas Dr. Soetomo Surabaya

DOI:

https://doi.org/10.62951/mikroba.v2i1.293

Keywords:

Anambas, Conservation Area, Fishing Vessel Compliance, Monitoring, Sanctions

Abstract

Marine conservation areas play a crucial role in maintaining the sustainability of aquatic ecosystems and fishery resources. However, many fishing vessels still violate regulations by entering and exploiting conservation areas without permission. This study aims to analyze the compliance level of fishing vessels with conservation regulations in the Anambas Islands, identify the factors contributing to non-compliance, and evaluate the effectiveness of the imposed sanctions. The research employs a qualitative and quantitative descriptive approach, utilizing SWOT analysis to assess internal and external factors affecting compliance. Data were collected through vessel movement monitoring using the Vessel Monitoring System (VMS), interviews with fishery inspectors, and analysis of relevant policy documents. The findings indicate that many fishing vessels fail to comply with conservation regulations, mainly due to fish migration into conservation areas, deliberate violations by business operators seeking higher profits, and a lack of understanding among captains regarding conservation boundaries. Additionally, limited human resources and monitoring facilities hinder effective law enforcement. Although sanctions are regulated under Government Regulation No. 85 of 2021, their effectiveness remains low, as evidenced by recurring violations. Therefore, strengthening supervision, optimizing monitoring technology, and raising fishermen’s awareness of conservation regulations are necessary to enhance compliance among fishing vessels and preserve marine ecosystems.

References

Aprilia, K., AS, A. P., & Rosmaiti, R. (2023). Studi keanekaragaman jenis ikan di Sungai Mati Alur Cucur Aceh Tamiang. Jurnal Perikanan Unram, 13(1), 72–80. https://doi.org/10.29303/jp.v13i1.433

Asuhadi, S., Amir, A. B., & Sarira, N. H. (2021). Konservasi keanekaragaman hayati laut. Journal of Empowerment Community and Education, 1(3), 195–208.

Bahari, D. B., Nelwan, A., & Zainuddin, M. (2019). Studi tentang komposisi jenis hasil tangkapan purse seine berdasarkan lokasi daerah penangkapan di perairan Tanah Beru. Jurnal IPTEKS PSP, 6(1), 21–43.

Baihaqi, R. (2019). Konservasi jenis lamun di kawasan perairan Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu, Provinsi DKI Jakarta. Jurnal Geografi Gea, 19(1), 42–47. https://doi.org/10.17509/gea.v19i1.14780

Cahyani, W. S., Setyobudiandi, I., & Affandy, R. (2018). Kondisi dan status keberlanjutan ekosistem terumbu karang di kawasan konservasi perairan Pulo Pasi Gusung, Selayar. Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis, 10(1), 153–166.

Febrian, T., Aswin, T., Bama, B., & Putra, A. (2021). Peran Conservation International (CI) terhadap konservasi perairan di Bali (Studi kasus: Desa Tulamben, Bali). Hasanuddin Journal of International Affairs, 1(2), 154–171.

Febriani, Z., & Hafsar, K. (2020). Dampak pengelolaan kawasan konservasi perairan terhadap hasil tangkapan nelayan Pulau Mapur, Kabupaten Bintan. Jurnal Maritim, 1(2), 68–73.

Manengkey, R. C., Maseng, K. W. A., Manu, L., Pamikiran, R. D. C., Luasunaung, A., & Dien, H. V. (2023). Studi tentang desain kapal perikanan pantai. Jurnal Ilmu dan Teknologi Perikanan Tangkap, 8(1), 31–38.

Rombe, K. H., Surachmat, A., Rusdi, Y., & Kelautan, S. T. (2021). Pemetaan zonasi kawasan konservasi perairan daerah Tana Lili, Kabupaten Luwu Utara dengan menggunakan software Marxan. Jurnal Salamata, 3(2), 25–31.

Rusandi, A., Hakim, A., Wiryawan, B., Sarmintohadi, & Yulianto, I. (2021). Pengembangan kawasan konservasi untuk mendukung pengelolaan perikanan yang berkelanjutan di Indonesia. Marine Fisheries: Journal of Marine Fisheries Technology and Management, 12(2), 137–147. https://doi.org/10.29244/jmf.v12i2.37047

Sarker, S., Mizanur, M., & Kumar, A. (2019). Zoning of marine protected areas for biodiversity conservation in Bangladesh through socio-spatial data. Ocean and Coastal Management, 173, 114–122. https://doi.org/10.1016/j.ocecoaman.2019.03.002

Subekti, S. (2020). Kawasan konservasi maritim dan SDG 14: Prospek Teluk Benoa, Bali. Jurnal Ilmiah Kajian Antropologi, 4(1), 73–82.

Suparno, S. (2021). Rencana zonasi kawasan konservasi perairan daerah Kota Pariaman, Provinsi Sumatera Barat. Jurnal Sumberdaya Akuatik Indopasifik, 5(1), 21. https://doi.org/10.46252/jsai-fpik-unipa.2021.vol.5.no.1.112

Syafikri, D., Nurwahidah, S., & Kautsari, N. (2019). Pemberdayaan masyarakat kawasan konservasi Kramat, Bedil, dan Temudong melalui pengembangan ekowisata bahari dan budi daya rumput laut. Agrokreatif: Jurnal Ilmiah Pengabdian Kepada Masyarakat, 5(1), 1–10. https://doi.org/10.29244/agrokreatif.5.1.1-10

Yuliana, E., Nurhasanah, Yani, D. E., & Agustina, S. (2020). Pengelolaan perikanan tongkol lisong (Auxis rochei) di kawasan konservasi perairan Nusa Penida, Bali. Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis, 12(3), 659–672.

Downloads

Published

2025-03-22

How to Cite

Dani Prana Dinata, Achmad Kusyairi, & Alif Astagia. (2025). Tingkat Kepatuhan Kapal Perikanan terhadap Eksploitasi Kawasan Konservasi Kepulauan Anambas. Mikroba : Jurnal Ilmu Tanaman, Sains Dan Teknologi Pertanian, 2(1), 249–276. https://doi.org/10.62951/mikroba.v2i1.293

Similar Articles

You may also start an advanced similarity search for this article.