Etnobotani Tumbuhan Beluntas (Pluchea Indica) sebagai Tanaman Obat di Kampung Bojong Salam, Kecamatan Banyuresmi Garut

Hilwa Kamilatunnuha; Tri Cahyanto

doi:10.62951/mikroba.v1i3.154

Authors

Hilwa Kamilatunnuha UIN Sunan Gunung Djati Bandung
Tri Cahyanto UIN Sunan Gunung Djati Bandung

DOI:

https://doi.org/10.62951/mikroba.v1i3.154

Keywords:

Ethnobotany, Pluchea Indica, Beluntas, Traditional Medicine

Abstract

This study discusses the use of beluntas plants (Pluchea indica) as medicinal plants in Bojong Salam Village, Banyuresmi District, Garut. Ethnobotany investigates the interaction between people and plants, particularly in the context of traditional medicine. The people of Bojong Salam Village have long used beluntas plants as medicine to treat body odor, bad breath, back pain, and vaginal discharge. This study involved interviews with 30 respondents using a purposive sampling method. In data analysis, quantitative and qualitative approaches were used, including calculating the Use Value (UV) and Fidelity Level Index (FIC). The results showed that beluntas leaves had the highest UV value of around 0.5 and FIC of around 50% as a medicine for vaginal discharge, followed by other benefits as a medicine to eliminate body odor, bad breath and back pain. The results showed that beluntas is an important plant in traditional medicine used by the people of Bojong Salam Village.

References

Agoes, A. (2010). Tanaman obat Indonesia. Airlangga.

Amrul, H., Susilo, F., & Huda, M. K. (2019). Etnobotani to explore the potential of medicinal plants in Sumatera Utara. IOSR Journal of Pharmacy and Biological Sciences (IOSR-JPBS), 14, 38-42.

Azkiya, D., Aminullah, & Nur’utami, D. A. (2023). Efektivitas ekstrak daun beluntas (Pluchea indica) sebagai antimikroba pada tahu putih. Biota: Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Hayati, 8(2), 31-40.

Dewi, S., Widyaningsih, A., Pangestu, A. D., Amara, A. N., Wulandari, A., Setiawati, D., & Yuniarsih, N. (2023). Pemanfaatan daun beluntas (Pluchea indica) sebagai deodoran penurun intensitas bau dan anti iritasi: Literature review article. Mahesa: Malahayati Health Student Journal, 3(5), 1264-1270.

Donowarti, I., & Fidhiani, D. D. (2020). Pengamatan hasil olahan daun beluntas (Pluchea indica L.) terhadap sifat fisika dan kimianya. Jurnal Yudharta, 11(2), 118-134.

Fitriansyah, M., & Indradi, R. B. (2018). Review: Profil fitokimia dan aktivitas farmakologi baluntas (Pluchea indica L.). Farmaka Suplemen, 16(2), 337-345.

Fitriyya, M., & Hidayah, N. (2021). Mencegah keputihan pada wanita dengan personal hygiene. Surakarta: Yuma Pustaka.

Handoyo, D., & Atiqah, S. N. (2022). Studi etnobotani identifikasi tanaman berkhasiat sebagai pelancar ASI (Air Susu Ibu) di Kecamatan Arjasa Situbondo. Jurnal Ilmiah Wahana Pendidikan, 8(7).

Marhaeni, G. (2016). Keputihan pada wanita. Jurnal Skala Husada, 13(1), 30-33.

Nahak, M. (2013). Ekstrak etanol daun beluntas (Pluchea indica L) dapat menghambat pertumbuhan bakteri (Streptococcus mutans). Jurnal Kesehatan Gigi, 1(1).

Nurhidayah, D., et al. (2023). Kajian etnobotani tumbuhan obat pada masyarakat lokal di Kecamatan Sabulakoa Kabupaten Konawe Selatan. Ampibi: Jurnal Alumni Pendidikan Biologi, 8(1).

Setiawan, H., & Wijaya, S. (2023). Profil morfologi dan anatomi dari daun beluntas (Pluchea indica) serta perbedaan profil kandungan kimia dari daun beluntas pada kondisi geografis yang berbeda. Jurnal Tumbuhan Obat Indonesia, 16(2), 71-84.

Silalahi, M. (2019). Pemanfaatan beluntas (Pluchea indica (L.) Less) dan bioaktivitasnya (Kajian lanjutan pemanfaatan tumbuhan dari pengabdian kepada masyarakat di Desa Sindang Jaya, Kabupaten Cianjur). Jurnal Pengabdian Multidisiplin, 1(1).

Wahyuni, R., et al. (2023). Hubungan pengetahuan sikap dan perilaku vaginal hygiene terhadap kejadian fluor albus pada siswi SMAN 17 Makassar. Jurnal Mahasiswa Kedokteran, 3(4).

Wardani, K. (2022). Faktor yang mempengaruhi kejadian keputihan pada wanita usia subur pekerja batu apung. Midwifery Student Journal (MS Jou), 1(1).

Yuniarni, U., & Lukmayani, Y. (2015). Aktivitas antifungi ekstrak daun beluntas, jawer kotok, dan sirih serta kombinasinya terhadap Candida albicans. Pharmaciana, 6(1), 89-94.