Sistem Pertanian Ladang Berpindah Dalam Perspektif Etnoekologi
DOI:
https://doi.org/10.62951/hidroponik.v2i1.310Keywords:
Agricultural-System, Shifting-Cultivation, EthnoecologyAbstract
Pendekatan penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan etnoekologi. Tujuan dari penelitian ini adalah menggali dan memahami sistem pengetahuan lokal masyarakat dalam mengelola ladang berpindah serta relasi mereka dengan lingkungan secara holistik. Temuan dalam penelitian ini adalah dalam perspektif etnoekologi, ladang berpindah bukanlah praktik usang atau destruktif, melainkan sistem pertanian yang kaya akan akan nilai-nilai ekologis, sosial, dan spritual. Ia mencerminkan cara hidup yang harmonis dengan alam, berbasis pengetahuan lokal yang telah terbukti adaptif dan berkelanjutan selama berabad-abad. Oleh karena itu, penting untuk mengakui, melindungi, dan mendukung praktik ladang berpindah sebagai bagian dari kekayaan budaya dan solusi alternatif terhadap krisis ekologi global. Pendekatan ini juga menegaskan bahwa pembangunan pertanian berkelanjutan harus mempertimbangkan suara dan pengalaman masyarakat adat sebagai pelaku utama dalam pelestarian bumi.
References
A. Pertiwi, A. T., Suprayogi, A., & ah, H. (2013). Penyajian Informasi Komoditas Pertanian Berbasis Webgis Di Kabupaten Kendal. Jurnal Geodesi Undip, 2(1), 84719.
Adijaya, S. (2020). Strategi Peladang Berpindah di Routa Dalam Rangka Menguatkan Klaim Hak Atas Tanah Bekas Areal Perladangan Berpindah di Masa Lalu. Emik, 3(2), 121–136. https://doi.org/10.46918/emik.v3i2.656
Ambarwati, D., & Istiana, F. (2018). Etnoekologi Sebagai Upaya Membentuk Karakter Peduli Lingkungan Melalui Program Adiwiyata Di Sd Negeri Lidah Kulon I/464 Surabaya. Jurnal Penelitian Pendidikan Guru Sekolah Dasar, 6(2), 254756.
Ataribaba, Y., Setiawan, I., & Noor, T. I. (2020). Pola Pergeseran Nilai Kearifan Lokal Sistem Ladang Berpindah Pada Masyarakat Arfak. Mimbar Agribisnis: Jurnal Pemikiran Masyarakat Ilmiah Berwawasan Agribisnis, 6(2), 812. https://doi.org/10.25157/ma.v6i2.3570
Basri, M. H., & Ekawati, I. (2019). Etnoekologi Temulawak Dan Potensinya Sebagai Sumber Pendapatan Di Kabupaten Sumenep. Seminar Nasional Optimalisasi Sumberdaya Lokal Di Era Revolusi Industri 4.0, 118–129.
Evizal, R. (2020). Review Etnoagronomi Perladangan Pangan Di Indonesia. Jurnal Agrotropika, 19(1), 1–10. https://doi.org/10.23960/ja.v19i1.4307
Fauzia, N. C., Hayari, & Effendi, S. (2023). Perladangan Berpindah Masyarakat Muna Di Desa Wakadia Kecamatan Watopute Kabupaten Muna Dan Dampaknya Terhadap Lingkungan:1975-2022. Journal Idea of History, 06(1), 27–36. https://doi.org/https://doi.org/10.33772/history.v6i1.2149
Febriani, M. S. (2016). Dampak Sosial Pola Pertanian Ladang Berpindah Pada Masyarakat Dayak Suait (Di Desa Kenerak Kecamatan Semitau Kabupaten Kapuas Hulu). Sociologique, 4(3).
Fellica, F., Afriyansyah, B., & Gunawan, G. (2019). Pengelolaan Agroekosistem Dengan Pendekatan Etnoekologi Di Kecamatan Namang, Bangka Tengah. EKOTONIA: Jurnal Penelitian Biologi, Botani, Zoologi Dan Mikrobiologi, 3(2), 70–76. https://doi.org/10.33019/ekotonia.v3i2.1013
Jumari, J., Setiadi, D., Purwanto, Y., & Guhardja, E. (2012). Etnoekologi Masyarakat Samin Kudus Jawa Tengah. Bioma : Berkala Ilmiah Biologi, 14(1), 7. https://doi.org/10.14710/bioma.14.1.7-16
Kamakaula, Y. (2024). Pertanian Tradisional Dalam Perspektif Etnoekologi. Jurnal Review Pendidikan Dan …, 7, 2303–2315. https://doi.org/https://doi.org/10.31004/jrpp.v7i1.26462
Kurniawan, M. A., Hidayat, T., & Radiah, E. (2018). Kelembagaan Sosial Peladang Berpindah Di Kecamatan Batang Alai Timur Kabupaten Hulu Sungai Tengah. Frontier Agribisnis, 2(2), 7. https://doi.org/10.20527/frontbiz.v2i2.618
Lung, D., Mariati, R., & Wijayanti, T. (2018). Peran Faktor-Faktor Sosial Ekonomi Dalam Usahatani Ladang Berpindah Di Kampung Tering Lama Ulu Kecamatan Tering Kabupaten Kutai Barat (The Role of Socioeconomic Factors in Shifting Cultivation in Tering Lama Ulu Village, Tering Subdistrict, West Kutai District). Jurnal Agribisnis Dan Komunikasi Pertanian (Journal of Agribusiness and Agricultural Communication), 1(2), 82. https://doi.org/10.35941/jakp.1.2.2018.1708.82-88
Mathilda, S. H., Pakpahan, B. J., & Tobing, S. H. (2021). Sistem Ladang Gilir Balik Sebagai Ekoteologi Masyarakat Dayak. Jurnal Teologi Berita Hidup, 4(1), 117–137. https://doi.org/10.38189/jtbh.v4i1.150
Nurhayati, I. N. (2017). Etnoekologi Masyarakat Penambang Emas di Desa Cihonje Kecamatan Gumelar Kabupaten Banyumas. Solidarity: Journal of Education, Society and Culture, 6(2), 156–166. https://doi.org/https://doi.org/10.15294/solidarity.v6i2.16187
Purwanto. (2003). Studietnoekologimasyarakat Dani-Baliem Dan Perubahan Lingkungan Dilemb Ah B Aliem, Jayawijaya, Irian Jaya [Ethnoecological Study of the Dani-Baliem Society and the Environment Changes in Baliem Valley, Jay awij ay a, Irian Jay a]. Berita Biologi Volume Agustus Edisi Khusus Kebun Biologi Wamena Dan Biodiversitas Papua, 6(5), 661–678. http://e-journal.biologi.lipi.go.id/index.php/berita_biologi/article/viewFile/1191/1065
Rifki, M. (2017). Ladang Berpindah dan Model Pengembangan Pangan Indonesia. Seminar Nasional Inovasi Dan Aplikasi Teknologi 2017, 1993, E22.1-E22.7. https://doi.org/https://doi.org/10.36040/seniati.v3i2.1940
Rope, R. (2013). Karakteristik sistem pertanian alami (Natural Farming) padi ladang di Kecamatan Morotai Timur. Agrikan: Jurnal Agribisnis Perikanan, 6(1), 37–51. https://doi.org/10.29239/j.agrikan.6.1.37-51
Simbiak, M. (2016). Tinjauan Etnoekologi dan beberapa penelitian di Indonesia. Novae Guinea Jurnal Biologi, 7(1), 27–42.
Sinyo, Y., Sirajudin, N., & Hasan, S. (2017). Pemanfaatan Tumbuhan Bambu : Kajian Empiris Etnoekologi Pada Masyarakat Kota Tidore Kepulauan. Jurnal Pendidikan MIPA, Vol 1 (2(2598–3822), 57–69. http://ejournal.unkhair.ac.id/index.php/Saintifik/article/view/537
Suyoga, I. P. G., & Juliasih, N. K. A. (2023). Memahami Etnoekologi Pada Tata Kelola Air Rumah Tradisional Bali. Jurnal Widya Biologi, 14(01), 1–12. https://doi.org/10.32795/widyabiologi.v14i01.4131
Yandi, J., M, I. A., & Idham, M. (2019). Permasalahan Sosial Pada Masyarakat Ladang Berpindah Akibat Perkebunan Kelapa Sawit Di Desa Sempurna Kecamatan Sungai Laur Kabupaten Ketapang. Jurnal Hutan Lestari, 7(1), 256–264. https://doi.org/10.26418/jhl.v7i1.31663
Yohanes Kamakaula. (2023). Sistem Ladang Berpindah Komunitas Suku Edmahona Di Distrik Arguni Bawah Kabupaten Kaimana. Sosio Agri Papua, 12(1), 71–79. https://doi.org/10.30862/sap.v12i1.335
Yuliono, A., Hamdani, & Kurniawan, Y. (2011). Sistem Usaha Tani Perladangan Gilir Balik Masyarakat Dayak Meratus di Desa Haratai Kecamatan Loksado Kabupaten Hulu Sungai Selatan. Jurnal Agribisnis Perdesaan, 01(3), 191–205.
Yuminarti, U., Darwanto, D. H., Jamhari, J., & Subejo, S. (2018). Studi Komparasi Praktik Perladangan Berpindah Dan Pertanian Menetap Untuk Mendukung Ketahanan Pangan Masyarakat (Studi Pada Usahatani Kentang di Kabupaten Pegunungan Arfak). Jurnal Ketahanan Nasional, 24(2), 215. https://doi.org/10.22146/jkn.35367
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 Hidroponik : Jurnal Ilmu Pertanian Dan Teknologi Dalam Ilmu Tanaman

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.